Mentari

Sinar mentari telah kembali

dari malam yang sepi

dan unggas pagi

mula bangkit dari

mimpi malam tadi

mestikah aku malas

berlaku bagai unggas

serba pantas sering dipintas

masa yang lebih berharga

dari emas

sedetik penyesalan

menerangi sekurun jalan

setitis pengertian

mimpikan menjadi kenyataan

Aku mula mencari,

Pada mentari pagi,

Yang sinarnya tak pernah mati,

Bahang pada bumi,

Biar pun engkau satu,

Dari langit yang biru,

Tapi cahaya terang itu,

Menyuluh ku menyuluh muuu...

Ini ibarat untuk manusia tersesat

Dan melarat,

Mengertilah sahabat

Dia sentiasa teramat dekat,

Seandainya mentari...

Tidak lagi berseri...

Tiada lagi, warna siang hari...

Kita bergelar perindu sepi...

Begitulah andainya...

Tanpa kasih dan sayang darinya...

Segalanya kan tiada...

Syurga jadi mimpi...

Hidupkan sengsara...

Haruskan kita lepas,

Dengan tidak dibalas,

Sedangkan kita unggas,

Sentiasa berlaku bebas...

Tiada tembok dan batas,

Segalanya digalas,

Inilah yang menjadi teras,

Di dalam kehidupan...

Haruskan kita lepas,

Dengan tidak dibalas,

Sedangkan kita unggas,

Sentiasa berlaku bebas...

Tiada tembok dan batas,

Segalanya digalas,

Inilah yang menjadi teras,

Di dalam kehidupan...

Inilah yang menjadi teras,

Di dalam kehidupan...