Astoria

Ku berdiri di sana

Gemerlap lilin menyapa

Suasananya bagaikan

Pesta kalangan mewah

Sebuah meja tiada terisi

Di situlah ku berharap menyepi

Menikmati lingkungan

Manusia yang bergaya

Kulangkahkan kaki menuju tempat di sudut itu

Ada sepasang mata yang mengikuti arah itu

Dia menatapku dalam gaya anggunnya yang dulu

Ku datangi gadis itu dan duduk di kursi biru

Pelayan menghampiri

Sisi meja tempatku

Sehelai daftar menu

Menunjuk pesananku

Dia pintaku kau pun tak tahu

Segelas anggur murni abad lalu

Sentuhan sisa tahun seribu enam puluh

Ku layangkan pandangan mengitari sekelilingku

Berbagai rupa yang datang memuji penampilannya

Bagai semacam kontes busana yang menyorok mata

Betapa tingginya karat kehidupan yang kujumpa

Semarak suasana kehidupan di Astoria

Olesio nona rasa sayang jangan pulang

Sio nona manis si pencuri hati beta

Dengar lagu berdansa

Orang pun suka-suka

Beramai-ramai di Astoria

Astoria…

Teringat waktu yang lalu saat kujumpa dirimu

Masih ada yang tertinggal di sudut yang tak ku tahu

Tiada sengaja ku rapatkan wajah yang berpadu

Hangatnya bagaikan segala yang tlah kucumbu

Sgala yang menghampiri namun tiada pedulli

Pesanan yang kutunggu mengusik hasrat kalbu

Sebuah nama yang tiada kuragu

Persilahkan dirimu menikmati pertama

Ceria musik berlagu mengiring santap malamku

Duduk berdamping keharuman parfum paris milikmu

Kan ku jelang keindahan dan hangatnya malam nanti

Bernaru membagi impian kehidupan insani

Menjalin rahasia peristiwa di Astoria

Olesio nona rasa sayang jangan pulang

Sio nona manis si pencuri hati beta

Dengar lagu berdansa

Katorang baku rampa

Beramai-ramai di Astoria

Astoria…

Olesio nona rasa sayang jangan pulang

Sio nona manis si pencuri hati beta

Dengar lagu berdansa

Orang pun suka-suka

Beramai-ramai di Astoria

Astoria…

Astoria..