Ternyata 5 Lagu Nadin Amizah di Kalah Bertaruh Bercerita Tentang Ini

Ternyata 5 Lagu Nadin Amizah di Kalah Bertaruh Bercerita Tentang Ini

Baru juga denger track pertama, lagu Nadin Amizah yang berjudul “Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai” itu udah bikin kuping auto-rileks.

Tapi tau nggak? Meski bikin auto-rileks, usut punya usut justru dari “Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai” itulah Nadin memulai bercerita tentang : yang-katanya epilog pertaruhan doi di masa lalu di mini album “kalah bertaruh”.

Waduh, seserius itu ternyata, Muda Moody?

“Ini adalah kali pertama aku menulis lagu tentang cinta, in a manner dimana aku tidak takut untuk bilang bahwa ‘Emang iya, ini cerita cinta saya. Kenapa?’ tegas Nadin di sebuah unggahan di IGTV akun Instagram pribadinya, @cakecaine ngejelasin kalo cerita cintanya di EP ini beda sama di album debutnya.

Kalo di “Selamat Ulang Tahun” deretan lagu Nadin Amizah bicara cinta secara lebih luas : hubungan ibu-anak sampai kisah masa remaja, di “kalah bertaruh” Nadin terang-terangan bilang kalo ini soal kisah cintanya sama seorang lelaki.

Singkat kata, habis putus, sedih, terus dijadiin karya, Muda Moody. Taylor Swift formula : detected!

Emangnya ada lagu apa aja sih? Sebaper itu? Yuk, kita bahas satu per satu, Muda Moody!

1. Sebuah Tarian Yang Tak Kunjung Selesai

Di sini nih epilog masalah kisah cinta Nadin dimulai. Tolong, fokus di lirik “kadang ku bertanya, untuk apa masih saja, keras paksa apa yang sudah mati dari lama.” Kedengeran kayak “orang yang selama ini sama kita kok bukan orang yang dulu lagi ya?” Tapi hubungannya masih dipaksa jalan Muda Moody. Pernah begitu? Duh!

2. Hormat Kepada Angin

Di lagu kedua, ada “Hormat Kepada Angin”. Kalo kata JOOX, fix ini lagu Nadin Amizah tentang rindu. Fix, no debat! Rumitnya, meski lagi tentang rindu, karena rasanya udah “beda” sama si pasangan tadi jadinya kayak campur aduk gitu, Muda Moody. Coba fokus di lirik “bawa ingat yang keji, bual maaf yang basi, kau pun terlanjur mati, semakin jauh.” Ampun!

3. Seperti Takdir Yang Kita Tulis

Emang paling berat kalo mau putus sama orang yang tadinya kita udah ngerasa klop tuh di malam harinya. Susah tidur lah, mau bangun dari tempat tidur juga enggan. Di sini Nadin kayak nanyain pasangannya tadi “bagaimana dengan tidurmu? apakah masih terjerat aku?” terus ada lagi “bagaimana dengan bangunmu? Apakah masih berat tak mau?” Hmm.. andai Nadin seorang SheilaGank, kali doi udah ikutin kata Eross buat “Lapang Dada” kali ya?

4. Menangis Di Jalan Pulang

Aduh, aduh, kalo lagu yang keempat ini mah udah jelas dari judulnya. Gak mungkin kalau bukan lagu sedih. Coba deh perhatiin liriknya. Dijamin, Muda Moody ada yang ikutan mewek. Lagi-lagi, andai Nadin seorang SheilaGank, lagu ini punya kemiripan kisah kayak “Waktu yang Tepat Tuk Berpisah”-nya Sheila On 7. Anyway, di sinilah klimaks mini album Nadin ini.

5. Dan, Selesai

Paling kena di lirik “Ku pergi duluan, Kau kan menyusul, kan” diulang-ulang terus. Udah ketauan kan ya siapa yang mutusin duluan?

Ah, sudah lah. Intinya “kalah bertaruh” berisi 5 lagu Nadin Amizah yang nyeritain putusnya doi sama si mantan. Dengan permainan kata yang lihai sekaligus musik yang apik, Nadin sukses bikin Muda Moody yang pernah ngerasain hal yang sama jadi mewek-to-the-max. Kamu gimana? Coba dengerin sendiri di bawah ya.

.