IU

IU: Perempuan Indie dan Sukses Di Industri K-Pop Sangat sulit bagi seorang artis solo untuk bangkit dan menang dalam kompetisi ketat musik pop Korea. Sekarang industri 5 milyar dolar ini –K-Pop- adalah industri terkenal dengan boyband dan girlband yang berlatih hingga 10 tahun sebelum tampil perdana di panggung. Grup seperti ini terkadang terdiri dari 8 orang atau lebih dengan koreografi yang keren menjadikannya sangat sulit untuk berkompetisi sebagai artis solo. Kecuali anda adalah seorang IU. Dengan 14 hits menempati posisi pertama pada Gaon Music Chart, bintang besar berumur 25 tahun tersebut telah menempati ranking teratas tangga lagu Korea lebih banyak dari artis lain sejak tahun 2010. Dia melampaui ranking BTS, Girls Generation, dan Big Bang yang merupakan best selling artist saat itu. Sebahagian besar faktor kesuksesan IU adalah tampilannya yang “pure”. Budaya Korea sangat sangat menghargai reputasi yang baik diantara selebritis maupun artis, dan skandal benar-benar di cerca. Dengan perangainya yang sopan, ia dijuluki sebagai “Nation`s Little Sister” namun ia secara pribadi menolak dipanggil demikian. Walaupun image adalah peran penting dalam membentuk karirnya, karya musik IU yang sebenarnya membuat ia tetap berada pada posisi atas tangga lagu. Vokalnya telah berubah sangat drastis selama perjalanan karirnya. Di tahun 2013, IU mengejutkan banyak penggemar terutama penikmat musik K-Pop dengan perubahan warna musiknya menjadi Jazz untuk album “Modern Times.” Dia bereksperimen dengan tekanan waktu yang berfluktuasi dan suara band yang besar. Dua albumnya sejak saat itu –Chat-Shire dan Pallette- juga menunjukkan kelihaian dan perkembangan dalam musikalitas (tidak seperti kebanyakan bintang K-Pop), IU menulis dan memproduseri sendiri musiknya. Lagu-lagu pada album terakhirnya memberikan lebih banyak instrumen orchestra, gitar akustik, dan piano untuk meyakinkan bahwa fleksibilitas dalam bermusik jarang ditemukan pada industri musik K-Pop. Sebagai seorang penulis lagu, IU memposisikan dirinya untuk selalu menggunakan teknik komposisi musik modern yang membuat musik karyanya lebih mencolok dari K-Pop biasanya. Dengan strategi tersebut, IU bisa mempertahankan image yang dibentuknya sejak tahun 2010. Tidak seperti grup lain yang telah menembus ke pasar Amerika, IU belum sukses secara internasional yang kemungkinan besar karena keterbatasan komunikasi. Ia menulis liriknya sendiri –yang merupakan hal yang sangat jarang di industri K-Pop- dan memiliki makna yang dalam dan dipikirkan baik-baik. Ada juga kemungkinan bahwa IU tidak menggunakan koreografi yang luar biasa dan pakaian yang sangat gemerlap untuk menarik fans secara internasional. Selama 11 tahun meniti karir di dunia K-Pop, IU telah membangun caranya sendiri dengan gaya musik indie yang sangat berlawanan arah dengan genre K-Pop yang ada saat ini. Dia juga berhasil menjadi wajah dari beberapa merek-merek terkenal seperti Samsung, Sony Korea, SK Telecom, dan Chamisul.