The xx

The XX Menginspirasi Musik Modern The XX adalah band indie-pop yang berasal dari Wandsworth, London, terbentuk pada tahun 2005 yang terdiri dari Romy Madley Croft (gitar dan vokal), Oliver Sim (bass dan vokal), Jamie Smith atau Jamie XX (beat, MPC, dan produksi rekaman). Band ini terkenal dengan musiknya yang mencampurkan indie pop, indie elektronik, indie rock, dream pop, dan elektro rock dengan dua vokalis (Croft dan Sim). Musik mereka memberikan suara guitar yang menggema, bass yang menonjol, beat elektronik ringan, dan suara latar belakang yang menggema. X adalah tanda terdapatnya harta karun, X bisa berarti sebuah peringatan, X bisa menjadi sebuah ajakan, dan the XX adalah tanda untuk segalanya. Mereka telah mematangkan visi yang sama dan secara pelan memproyeksikannya jauh dari glamornya dunia. Hasil seni dan live stagenya begitu aestetik dan latar belakang musikal yang hitam dan putih, emosional, musikal, dan artistik. Mereka bermain dengan kesederhanaan yang damai dari petikan gitar, bass dan drum menggaung di genggaman yang menghipnotis. Yang membuat musik The XX begitu epik adalah dual vokal antara teman baik –Romy Madley Croft dan Oliver Sim.- Bukan hanya duet, mereka ada bagaikan berdialog dan monolog ganda. Sebuah nafas dan keluhan, bait-bait haru akan cinta yang ditemukan, cinta yang hilang, secara bergantian terperangkap diantara rindu dan rangkulan. Romy dan Oliver biasanya menggunakan pakian serba hitam, yang terasa seperti kamuflase untuk bersembunyi di bayangan daripada sebuah ekspresi gothic. The XX adalah grup band yang sederhana, yang sering diartikan sebagai band yang malu untuk tampil dipublik. Ketika live, band mereka terasa seperti musik kolosal yang intim, cahaya redup dari smartphone terasa seperti obor yang berkilauan dari jauh. Romy telah mengenal Oliver sejak berumur 3 tahun, dan tumbuh besar bersama kemudian bertemu dengan Jamie dan Baria di umur 11 tahun. Bersama-sama, 4 sahabat ini mulai melakukan gigs dan terjun ke dunia musik di umur sekitar 14 tahun. The XX tidak memiliki perlengkapan musik yang canggih dan rumit, namun mereka tidak ingin melapisi suara gitar dengan suara alat musik yang tidak mereka gunakan sama sekali. Sehingga suara minimalis yang didengar oleh pendengar karena band ini ingin jujur dalam bermusik baik live maupun dalam rekaman. Musik selalu menjadi obsesi bagi member The XX dan internet bukanlah kelebihan dari mereka. Merekam sendiri musik dan mengirimnya kepada teman –seperti band-band terdahulu- adalah cara yang digunakan oleh Romy. Tapi musik yang bagus terbukti bisa menembus batasan komunikasi sekalipun. Sangat mudah mengabaikan kekuatan dan range dari dampak yang diberikan oleh The XX. Suara yang mereka hasilkan bisa didengarkan dimana saja dan bisa menangkap momen-momen dimana bombast dan pop maksimalis adalah kiblat musik.